Bakamla Depok

Loading

Archives April 29, 2025

Mewaspadai Ancaman Keamanan di Selat: Peran Pengawasan yang Efektif


Selat merupakan salah satu jalur strategis yang penting dalam perdagangan internasional. Namun, selat juga rentan terhadap berbagai ancaman keamanan, mulai dari pencurian, penyerangan hingga penyelundupan narkoba. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mewaspadai ancaman keamanan di selat dan memastikan peran pengawasan yang efektif.

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, pengawasan yang efektif di selat sangatlah penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perairan Indonesia. “Kita harus mewaspadai setiap potensi ancaman keamanan di selat, dan pengawasan yang efektif dapat membantu mencegah terjadinya tindakan kriminal di perairan kita,” ujarnya.

Pengawasan yang efektif di selat juga dapat membantu mengamankan jalur perdagangan internasional. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Agus H. Purnomo, “Pengawasan yang ketat di selat bukan hanya untuk melindungi kepentingan nasional, tetapi juga untuk memastikan kelancaran arus perdagangan internasional.”

Namun, untuk dapat melakukan pengawasan yang efektif di selat, diperlukan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk TNI AL, Polisi Perairan, Bea Cukai, dan instansi terkait lainnya. “Kerjasama lintas sektor sangatlah penting dalam memastikan peran pengawasan yang efektif di selat,” kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono.

Selain itu, peran masyarakat juga tidak boleh diabaikan dalam upaya mewaspadai ancaman keamanan di selat. Menurut Kepala Badan Keamanan Laut, Achmad Taufiqoerrochman, “Masyarakat pesisir juga memiliki peran penting dalam mengawasi perairan di sekitar mereka dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib.”

Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, TNI AL, masyarakat, dan berbagai instansi terkait lainnya, diharapkan pengawasan yang efektif di selat dapat membantu menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perairan Indonesia. Mewaspadai ancaman keamanan di selat memang bukan hal yang mudah, namun dengan upaya bersama, kita dapat mencapai tujuan tersebut.

Program Pelatihan Bakamla: Menjadi Solusi untuk Menekan Tingkat Kecelakaan di Laut


Program Pelatihan Bakamla: Menjadi Solusi untuk Menekan Tingkat Kecelakaan di Laut

Kecelakaan di laut merupakan masalah yang sering terjadi dan dapat mengancam keselamatan para pelaut maupun penumpang kapal. Untuk mengatasi hal tersebut, Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia telah meluncurkan Program Pelatihan Bakamla. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pelaut dalam menghadapi situasi darurat di laut.

Menurut Kepala Bakamla, Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, Program Pelatihan Bakamla sangat penting untuk menekan tingkat kecelakaan di laut. Dengan peningkatan keterampilan dan pengetahuan para pelaut, diharapkan mereka dapat merespons dengan cepat dan tepat saat terjadi keadaan darurat di laut.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelatihan yang diberikan kepada para pelaut. Dengan adanya Program Pelatihan Bakamla, kami yakin dapat menciptakan lingkungan maritim yang lebih aman dan terkendali,” ujar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia.

Selain itu, Program Pelatihan Bakamla juga mendapatkan dukungan dari para ahli maritim. Menurut Profesor Toto Sugito dari Universitas Maritim Raja Ali Haji, peningkatan keterampilan para pelaut sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan di laut.

“Para pelaut perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar dapat menghadapi situasi darurat di laut dengan baik. Program Pelatihan Bakamla merupakan langkah yang tepat dalam upaya menekan tingkat kecelakaan di laut,” kata Profesor Toto Sugito.

Dengan adanya Program Pelatihan Bakamla, diharapkan para pelaut dapat menjadi lebih siap dan mampu mengantisipasi kemungkinan kecelakaan di laut. Sehingga, keselamatan dan keamanan di perairan Indonesia dapat terjaga dengan baik.

Sumber:

1. https://www.bakamla.go.id

2. Wawancara dengan Kepala Bakamla, Laksamana Muda TNI Aan Kurnia

3. Wawancara dengan Profesor Toto Sugito, Universitas Maritim Raja Ali Haji